Pembelajaran
al-Qur'an dan Hadis menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar,
memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya
dalam kehidupan sehari-hari. Media pembelajaran al-Qur’an dan hadis dapat
menggunakan media audio, yaitu misalnya dengan menggunakan media tape recorder,
peserta didik mendengarkan rekaman yang berisi ayatayat al-Qur’an atau
hadits-hadits Nabi, sehingga peserta didik dapat mengetahui, menulis, dan
melafalkan bacaan-bacaan yang didengarkannya.
Media
pembelajaran akhlak mencakup nilai suatu perbuatan, sifat-sifat terpuji dan
tercela menurut ajaran agama Islam, membicarakan berbagai hal yang langsung
ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat pada diri seseorang maka ada beberapa
media pembelajaran yang dapat membantu pencapaian pembelajaran akhlak, antara
lain:
a.
Melalui bahan bacaan atau bahan cetak.
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh
pengalaman dengan membaca. Yang termasuk media ini buku teks akhlak, buku teks
agama pelengkap, bahan bacaan umum seperti, majalah, koran dan sebagainya.
b.
Melalui alat-alat audio visual (AVA).
Melaui media ini peserta didik akan memperoleh
pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya dengan alat dua
atau tiga dimensi, maupun dengan alat-alat teknologi modern seperti televisi,
internet, dan lain sebagainya.
c.
Melalui keteladanan.
Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang
dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan
media yang tepat berupa media contoh/teladan perbuatan-perbuatan baik nabi
sendiri (Uswatun Hasanah). Istilah ”Uswatun Hasanah” barangkali dapat diidentifikasikan
dengan ”demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara
berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan nabi dalam
mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya, misalnya dalam mempraktekkan
sholat dan lain-lain. Selanjutnya, melalui suri tauladan atau model perbuatan
dan
tindakan yang baik, maka guru agama akan dapat menumbuhkembangkan sifat dan
sikap yang baik pula terhadap anak didik. Begitupula sebaliknya.
d.
Melalui media masyarakat dan alam sekitar.
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman yang
komprehensif, pendidik dapat membawa anak ke luar kelas untuk memperoleh
pengalaman langsung dan masyarakat maupun alam sekitar.[1]
Media pembelajaran sebagai alat bantu penghubung(media
komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar harus disesuaikan dengan orientasi dan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran fiqih, media yang sering digunakan adalah media bahan cetakan seperti
buku bacaan, koran, gambar, dan sebagainya. Kemudian media suara yang didengar,
sebenarnya masih ada media yang bisa memperjelas pemahaman peserta didik,
misalnya pada pembahasan muamalah, untuk memahami jenis dan bentuk
transaksi
ekonomi tertentu biasa digunakan media video yang menceritakan berbagai macam
transaksi ekonomi. Bahkan bisa digunakan media yang bersumber dari lingkungan,
misalnya
bank,
pegadaian, pasar modal dan sebagainya.
Hendaknya pendidik menyiapkan bermacam-macam
alatperaga dan menggunakannya dimana perlu. Dalam menguraikan peristiwa hijrah
Nabi misalnya pendidik dapat menggunakan slide atau film yang tersedia,
memperdengarkan rekaman tentang drama yang sering diputar dari pemancar radio
pada hari-hari besar seperti Maulid, Hijrah.
0 komentar:
Posting Komentar